Pahlawan memiliki “Jiwa Ibu” dalam dirinya.

OPINI – Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah, itulah sepenggal peribahasa yang melekat dalam benak kita. Kasih ibu sepanjang masa tak terhingga sepanjang masa, itulah lagu masa kecil yang selalu kita dengar dan dendangkan.

Peribahasa dan lagu tersebut sedikit menggambarkan betapa besarnya jasa ataupun kontribusi orang tua terhadap anak-anak nya tanpa mengenal batas, bahkan dari kita dilahirkan sampai dengan menutup ajal akan tetap melekat jasa dari seorang ibu. Tanpa pamrih, tanpa mengeluh, tanpa mengaharapkan apa – apa dari apa yang telah diberikan kepada anak – anaknya.

Dari hal ihwal tersebut dapat diambil sebuah gambaran bahwa seorang pahlawan bukanlah dia menjadi apa, melainkan apa yang diberikan kepada siapa tanpa ada keinginan bahkan mengharapkan sesuatu dari apa yang telah dikeluarkan dalam dirinya untuk memberi manfaat bagi manusia lainnya.

Pahlawan bukanlah sebuah predikat ataupun plakat yang bisa dibanggakan dan dipamerkan sebagai sebuah kelebihan dari manusia lainnya, melainkan sebuah tindakan atau perilaku nyata yang tanpa tahu kita menyebutnya apa. Bahkan Tanpa harus menyebutpun alam semesta akan meng-ejawantahkan nama nya.

Mungkin terlalu berlebihan melihat kesempurnaan pada diri seorang pahlawan, tapi terlalu naif untuk menyatakan pahlawan hanya untuk sekadar menyandang sebuah nama kebesaran.

Bila ibu kita menanamkan nilai – nilai kepahlawanan dalam diri kita lewat perilaku dan keikhlasannya, tentunya nilai tersebut sudah tertanam dalam diri dengan mapun tanpa kita sadari.

Sebelum kita memahami dan menjadi pahlawan untuk manusia lain, alangkah baiknya menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri, karena tanpa di sadari kita adalah pahlawan untuk seluruh jiwa dan raga kita sendiri, bila kita menyadari. (pj)

Posted in Opini.

Seorang ahli akunting yang sangat senang dengan budaya dan musik. Dengan pergaulan yang luas serta suka bergelut di bidang jurnalistik.