
Riau. Kebakaran hutan dan lahan gambut di Rokan Hulu, Riau, terbakar mencapai seluas 229 hektar. Petugas pemadam kebakaran sedang berjuang untuk memadamkan api.
Medan yang menantang dan sumber air yang terbatas membuat petugas kewalahan. Kabut asap dari kebakaran mulai menyusup ke atmosfer negara tetangga Malaysia. Keadaan ini meningkatkan kekhawatiran kualitas udara regional.
Jim Gafur, Kepala Manajemen Darurat Badan Penanggulangan Bencana Regional Riau, mengatakan bahwa tiga helikopter pengeboman air tambahan akan dikerahkan dalam upaya tersebut.
“Saat ini, hanya dua helikopter yang beroperasi, satu sedang dalam pemeliharaan, dan satu lagi bekerja di Rokan Hilir,” kata Gafur pada hari Senin kemarin. Terpantau banyak titik panas tidak dapat diakses oleh tim darat karena medan yang berbukit.
Pengeboman air dari udara adalah satu-satunya pilihan pemadam kebakaran yang efektif. Sementara itu, di Dumai, kebakaran telah menghanguskan 35 hektar lahan gambut. Sekitar 100 personel dari polisi, militer, dan lembaga bencana bekerja untuk menahan maraknya api.
Kapolres Dumai Angga Herlambang menyatakan bahwa kebakaran sulit dipadamkan karena terjadi di lahan gambut dalam, dengan asap di permukaan dan api menyala di bawah tanah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Pekanbaru melaporkan bahwa kabut asap dari kebakaran Riau telah menyeberang ke Malaysia, terbawa angin tenggara. Peramal BMKG Bibin S. mengatakan citra satelit menunjukkan kabut asap melayang ke utara, berasal dari kebakaran di Kabupaten Rokan Hilir.
“Jika jumlah hotspot meningkat, kabut asap diperkirakan akan berdampak pada Malaysia. Jika kebakaran bisa dikendalikan, penyebarannya akan berkurang,” kata Bibin.
Saat ini, 582 hotspot telah terdeteksi di seluruh Riau, dengan konsentrasi tertinggi di Rokan Hilir (244) dan Rokan Hulu (192). Daerah terdampak lainnya antara lain Kampar, Bengkalis, Pelalawan, Siak, Meranti, Kota Dumai, dan Pekanbaru.
BMKG melaporkan bahwa kualitas udara Pekanbaru pada Selasa sore jatuh ke dalam kategori tidak sehat, dengan kadar partikulat diukur 65,8 mikrogram per meter kubik.
Pihak berwenang terus mendesak warga untuk tetap berhati-hati, terutama di daerah yang terkena dampak kabut asap dan penurunan kualitas udara, sementara upaya untuk mengendalikan kebakaran semakin intensif di seluruh Riau.
13 thoughts on “Kebakaran hutan dan Lahan Gambut di Rokan Hulu, Riau Mencapai 229 Hektar”