
Batam – ASDP Telaga Punggur Hadapi Kendala Operasional, Truk dan Kendaraan Pribadi Tertahan di Pelabuhan
Sejumlah kendaraan, terutama truk pengangkut barang, terpaksa tertahan hingga tiga hari di Pelabuhan Roro ASDP Telaga Punggur yang menuju Tanjung Uban sejak Minggu, 11 Mei 2025. Hal ini disebabkan oleh lonjakan arus kendaraan selama libur Waisak dan libur panjang yang mengakibatkan keterlambatan signifikan pada jadwal keberangkatan kapal.
Berdasarkan informasi Rapil News di lapangan, menunjukkan bahwa selain truk pengangkut barang, kendaraan pribadi beserta penumpangnya juga ikut terdampak dan terpaksa bermalam di pelabuhan sejak Senin malam, (12/5) hingga (14/5) pagi.
Nurhartono, 55, salah satu sopir truk yang terjebak dalam antrean panjang, mengungkapkan keluhannya setelah menunggu selama tiga hari untuk mendapatkan giliran naik kapal.
“ASDP ini katanya untuk semua, tapi kenyataannya mobil kecil terus yang diprioritaskan. Kalau tiap keberangkatan kapal bisa masuk satu fuso, mungkin kami tak sampai tiga hari di sini,” keluhnya, Rabu (14/5).
Keterlambatan ini juga berimbas pada membengkaknya biaya operasional yang harus ditanggung para sopir truk selama menunggu giliran keberangkatan. Pengendara motor juga merasakan dampak dari situasi ini.
Menanggapi kondisi tersebut, General Manager Pelabuhan Roro ASDP Telaga Punggur, Hermin Welkis, mengatakan bahwa lonjakan kendaraan terjadi lebih cepat dari perkiraan pihaknya.
“Kami memperkirakan lonjakan akan terjadi pada hari ini, namun ternyata puncaknya sudah terjadi pada sejak Senin malam, sampai sekarang,” katanya.
Dia menambahkan bahwa saat kejadian, hanya dua kapal yang beroperasi, sementara satu kapal lainnya masih dalam persiapan. Menurutnya, tiket telah dijual sesuai jumlah kapal yang tersedia, namun kendala operasional menyebabkan kepadatan pada waktu puncak, terutama sekitar pukul 20.00 WIB.
Sebagai langkah antisipasi, pihak ASDP kini telah mengoperasikan empat kapal, yaitu KMP Tanjung Burang, KMP Barau, KMP Senangin, dan satu kapal roro tambahan untuk mengatasi penumpukan kendaraan. “Semua kendaraan yang tertahan kemarin, namun arus penumpang tetap lancar,” tegasnya.
Selama tiga bulan terakhir, terutama pasca-Lebaran, jumlah penumpang justru mengalami penurunan. Meskipun demikian, selama masa Lebaran tercatat adanya kenaikan penumpang sekitar tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun jumlah kendaraan justru menurun.
Terkait dengan kekhawatiran penumpang mengenai tiket yang hangus di aplikasi Ferizy akibat keterlambatan keberangkatan, Hermin memastikan bahwa tidak akan ada kerugian yang dialami oleh penumpang.
“Itu kan kejadian insidental. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak penjual tiket,” ujarnya, menenangkan penumpang.
Untuk solusi jangka panjang, ASDP berencana untuk menambah waktu operasional atau jumlah trip kapal guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Kontributor – KH