

Batam – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengimbau warga Kepulauan Riau, khususnya Batam, pengguna BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar untuk tidak menempelkan barcode kendaraan di motor atau mobil. Imbauan ini disampaikan guna mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengungkapkan bahwa barcode yang difoto atau dijadikan stiker sangat rawan disalin dan digunakan oleh orang lain.
“Sudah lebih dari 300 barcode kami blokir karena terindikasi disalahgunakan,” ujar Susanto saat ditemui di Kantor AFT Hang Nadim, Senin (19/5/2025).
Ia menyarankan agar pengguna aplikasi MyPertamina rutin melakukan refresh barcode, setidaknya setiap dua minggu atau sebulan sekali. Menurutnya, barcode akan berubah setiap kali di-refresh, sehingga lebih aman dari duplikasi.
Susanto juga mengingatkan masyarakat agar tidak menyerahkan barcode kepada operator SPBU untuk difoto. Ia menegaskan bahwa proses pemindaian harus dilakukan langsung dengan alat resmi, bukan menggunakan kamera ponsel.
“Jangan biarkan barcode difoto oleh siapa pun. Itu berbahaya, dan kami temukan beberapa kasus di mana barcode digunakan oleh orang yang bukan pemilik sahnya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menemukan sejumlah kasus di Kepri di mana barcode BBM disalin dan dipakai untuk membeli BBM subsidi secara ilegal. Akibatnya, pemilik asli kehilangan kuota meski tidak merasa melakukan transaksi.
Kontributor – ASD