Olahraga – Nama Andi Ramang terkenal di kancah sepakbola dunia pada saat Indonesia menghadapi Rusia (Uni Soviet ) pada laga Olimpiade di Malbourne tahun 1956, Australia. Pada laga tersebut Andi Ramang tampil garang sampai membuat kiper terbaik dunia saat itu, Lev Yassin kerepotan menghalau sepakannya. Meskipun Indonesia akhirnya kalah dalam pertandingan ulangan yang mengharuskan Indonesia tersingkir, namun penampilan Andi Ramang dan tim Indonesia mampu membuat takjub dunia dan FIFA karena yang mereka hadapi adalah salah satu tim terkuat dunia.
Andi Ramang lahir pada tahun 1924 di Barru, Sulawesi Selatan, Ayahnya, Djonjo Daeng Nyo’lo yangf merupakan ajudan Raja Gowa I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembangpngang. Beliau dikenal karena kemampuannya dalam sepak takraw. Bakat inilah yang menurun pada anaknya Andi Ramang. Daeng Ramang menghabiskan masa kecilnya bermain sepak takraw menggunakan bola yang terbuat dari rotan, kain, dan terkadang buah jeruk. Inilah yang diyakini menjadi alasan mengapa Andi Ramang sering mencetak gol menggunakan tendangan salto.
Andi Ramang memulai kariernya sebagai pemain sepak bola pada tahun 1939 dengan bergabung di klub sepak bola di Barru sampai tahun 1943. Kemudian melanjutkan kembali karier sepakbolanya di Makassar Voetbal Bond (MVB) atau PSM Makassar pada tahun 1947. Sambil melakoni profesinya sebagai pemain sepak bola, Andi Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam sebuah wawancara di Majalah Tempo (7/10/1978), dia mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak karena sibuk bermain bola. Hal itu membuat kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di sebuah rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan. “Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iman, mungkin sinting,” kata macan bola itu. Ramang memang tak bisa lepas dari lapangan sepak bola. Baginya, meninggalkan lapangan sepak bola sama saja menaruh ikan di daratan. “Hanya bisa menggelepar-gelepar lalu mati,” katanya.
Di akhir Karier nya Andi Ramang sempat menjadi Pelatih di PSM dan Persipal Palu, dimana ia mampu membuat Persipal Palu menjadi tim yang disegani di Indonesia pada waktu itu. Beliau meninggal pada tanggal 26 September 1987di usia 63 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang ia huni bersama anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang, Andi Ramang dimakamkan di TPU Panaikang.

