BUDAYA – Dewi Sri yang biasa disebut dengan dewi kesuburan dan kemakmuran bagi kaum petani merupakan salah satu warisan budaya nusantara akan betapa pentingnya menjaga dan marawat tanah supaya menjadi tanah subur yang bagus untuk di tanami dan memberikan hasil pertanian optimal bagi petani.
Dewi Sri secara etimologi adalah dewi padi di Pulau Jawa, Bali, Lombok dan Sulawesi, meski di sebagian daerah semisal di daerah temanggung dewi sri juga menjadi symbol kesuburan bagi petani tembakau disana, yang biasa petani disana menyebutnya dengan istilah SRINTIL ( Dewi Sri Ngintil ), bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya Dewi Sri Ikut/Hadir di setiap kesuburan.
Pemujaan terhadapnya berawal dari perkembangan dan penyebaran penanaman padi di Asia, kepercayaan terhadap dewi sri akhirnya bermigrasi dan memengaruhi masyarakat di Nusantara. Mitologi Dewi Sri di Nusantara itu sendiri diperkirakan sudah ada sejak awal abad pertama, ia disamakan dengan dewi Hindu, Sri Laksmi, dan sering dianggap sebagai inkarnasi atau salah satu manifestasinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, budaya akan mitos dewi sri bagi petani juga mempunyai arti yang berbeda bagi setiap penganut kepercayaan yang ada di Indonesia, bagi ummat islam misalnya, mereka menyebutnya sebagai malaikat pemberi rezeki yang menjaga dan menaungi kaum petani dalam hal menjaga dan merawat kesuburan tanah. (pj)

