Butterfly Effect Mengajarkan Bahwa Tak Ada Sesuatu Tanpa Ketiadaan

OPINI – Butterfly effect atau efek kupu –kupu merupakan istilah dalam teori kekacauan yang berhubungan dengan “ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal”, di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem taklinear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan di kemudian hari.

Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang.

Berdasarkan teori tersebut bisa disimpulkan bahwa semua kejadian ataupun peristiwa yang ada di muka bumi ini tidaklah serta merta ada tanpa ada suatu hal yang mendukung / memicu dari sebuah rangkaian peristiwa. Dengan kata lain, apapun yang dilakukan makhluk hidup di atas bumi ini se kecil apapun dapat menyebabkan dampak besar bagi kehidupan lainnya.

Bila dari sesuatu hal yang paling kecil sekalipun dapat menyebabkan dampak begitu besar, adalah terlalu naïf jika kita melihat apa yang terjadi di belahan dunia saat  ini tanpa ada suatu penyebab yang memicunya. Bencana alam yang banyak melanda di belahan dunia akhir-akhir ini tentu nya bukan suatu kejadian yang tiba-tiba ada, melainkan sebuah akumulasi dari berbagai kejadian / perbuatan makhluk hidup di dalamnya. (pj)

Posted in Opini and tagged , , .

Seorang ahli akunting yang sangat senang dengan budaya dan musik. Dengan pergaulan yang luas serta suka bergelut di bidang jurnalistik.