Batam – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) bertindak cepat menyikapi isu dugaan peredaran beras oplosan di wilayah Batam. Bersama instansi terkait, Polda Kepri menggelar operasi pasar untuk memastikan keamanan distribusi bahan pokok, khususnya beras, di tengah masyarakat.
Selama satu bulan terakhir, tim dari Subdirektorat I Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Kepri telah melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar tradisional, swalayan, hingga gudang milik distributor.
“Dalam kurun waktu sebulan ini, kami intens turun ke lapangan untuk mengecek langsung ketersediaan bahan pokok, terutama beras. Sampai saat ini belum ditemukan adanya beras oplosan yang beredar di wilayah Kepri, khususnya Batam,” ungkap AKBP Ruslaeni, Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda Kepri, kepada wartawan, Minggu (27/7).
Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari pemberitaan salah satu media elektronik yang mengabarkan adanya dugaan peredaran beras oplosan di Batam. Merespons hal tersebut, Polda Kepri langsung berkoordinasi dengan dinas dan lembaga terkait, serta pelaku usaha di sektor distribusi pangan.
“Kami tidak hanya memantau, tapi juga mengambil sampel beras dari berbagai titik untuk diuji. Ini dilakukan guna memastikan tidak ada unsur beras oplosan yang beredar,” jelasnya.
Selain di Batam, operasi serupa juga dilakukan di seluruh wilayah Kepulauan Riau. Polda Kepri telah menginstruksikan Polres dan Polsek di tujuh kota/kabupaten untuk turut melaksanakan pengecekan serupa.
“Atas arahan Kapolda Kepri, kami bersinergi dengan jajaran di daerah untuk menyisir pasar dan gudang penyimpanan. Ini langkah pencegahan agar masyarakat terhindar dari kerugian akibat beras oplosan,” tambahnya.
Meski hingga kini belum ditemukan adanya indikasi beras oplosan, AKBP Ruslaeni mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Jika menemukan dugaan pelanggaran atau kecurangan dalam distribusi beras, warga diminta segera melapor ke kepolisian terdekat.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Silakan laporkan jika ada hal mencurigakan agar bisa segera kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Terkait kondisi pasar, ia juga membenarkan bahwa saat ini terjadi kelangkaan beras premium di sejumlah titik. Hal tersebut turut menyebabkan kenaikan harga di pasar.
“Memang ada kelangkaan beras premium, terutama di Batam. Namun stok beras medium masih tersedia dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga hingga satu sampai dua bulan ke depan,” pungkasnya./rapilnews.KH

