
Aku memandangmu sekilas
Di matamu yang jernih tampak jelas
Kilau angkuh bercampur pongah
Mengaku tinggi di atas tanah
Aku diam, mencoba menerka
Apa yang buatmu merasa istimewa
Apa sebab dada membusung
Seolah dunia padamu berlindung
Lucu rasanya memandang dirimu
Yang tak sadar siapa kamu
Berjalan di antara ramai manusia
Seakan kaulah pemilik dunia
Aku tersenyum, tertawa kecil
Melihat egomu yang terlalu stabil
Kau lupa diri hanya setitik
Di hamparan alam yang pelik
Mungkin kau belum sadar, teman
Waktu tak kan pernah segan
Merobohkan segala angkuh
Hingga kau tersadar jatuh
Aku tertawa dalam hati
Bukan mencemooh, tapi menyadari
Bahwa setiap kita rapuh adanya
Di hadapan hidup yang fana
Suatu hari kau akan paham
Bahwa sombongmu hanyalah kelam
Kita semua hanyalah tamu
Di dunia yang tak kenal ragu
Jadi, teruslah berjalan dengan dada tegap
Hingga tiba saat dunia menyingkap
Siapa sesungguhnya kau di dunia
Dan siapa kau di mata semesta.